Minggu, 21 Desember 2008

PESANTREN UMMUSSHABRI KENDARI

1. RIWAYAT SINGKAT BERDIRINYA PESANTREN UMMUSSHABRI KENDARI

Keinginan dari segenap Ummat Islam di daerah Propinsi Sulawesi Tenggara yang disponsori oleh para ‘Alim dan Tokoh Masyarakat, melalui organisasi GABUNGAN USAHA PERBAIKAN PENDIDIKAN ISLAM (GUPPI) Konsultan Sulawesi Tenggara yang mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah propinsi Sulawesi Tenggara untuk menyelenggarakan suatu proyek kerohanian sebagai salah satu sarana yang sangat penting dibidang pembangunan mental spiritual yakni : membangun/mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Islam yang diharapkan dapat mengemban/melaksanakan keharmonisan antara pendidikan Agama dan pendidikan Umum serta pendidikan keterampilan, untuk mencetak kader-kader muslim warga Negara Republik Indonesia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penuh dedikasi kepada masyarakat, bangsa dan negaranya.
Keinginan tersebut dengan tidak mengalami proses yang terlalu panjang, lalu dimatangkan dalam satu rencana /program yang logis, pragmatis dan mengingat urgensinya pendidikan semacam ini di Daerah Sulawesi Tenggara sebagai daerah yang masih serba mengejar keterlambatan dan kekurangan dibanding dengan daerah lainnya yang sudah lebih dahulu star, maka rencana ini telah mendapatkan perhatian khusus dari Bapak Presiden SHARTO, sehingga dalam kunjunag kerja beliau ke Sulawesi Tenggara dalam tahun 1971, telah berkenan memberikan bantuan sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) untuk membangun sebuah Pondok pesantren Modern.
Berkat adanya bantuan tersebut, maka dibangunlah sebuah Kampus Pondok Pesantre diatas tanah seluas 8 Ha., bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara, yang diberi nama “PESANTREN UMMUSSHABRI” artinya : PUNCAK KESABARAN. Suatu harapan semoga para santri dan kader cetakan Ummusshabri dapat memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi gelombang kehidupan duniawi.
Pembangunan fisik dari dana bantuan Presiden tersebut 1 buah Gedung bertingkat, 3 buah Asrama, 1 buah Mesjid, 2 buah rumah kopel, dan 1 buah rumah dapur, selesai pada akhir tahun 1972, dan mulai dimanfaatkan belajar pada tahun ajaran 1973, sedangkan peresmiannya dilakukan oleh bapak Menteri Agama RI Prof. DR. A. Mukti Ali pada tangal 9 Januari 1974 atas nama Bapak Presiden RI.
Tercatat sebagai Tokoh-tokoh perintis/ pendiri Pesantren Ummusshabri :
1. H. EDY SABARA;
2. MUCHTARUM,SH.
3. KIAYI HAJI BAEDHAWIE;
4. DRS. H. ABDULAH SILONDAE (alm)
5. H.A. MADJID JOENOES;
6. H.A. KARIM ABURAERA, SH.;
7. DRS. DJALANTE P;
8. DRS. A. ZAINAL ARIFIN;
9. P. RAFIUDDIN;
10. NURDIN DG. MAGASSING;
11. DRS. H. SAPPENA MUSTARIM;
12. H. ABD. RAHIM MUNIER;
13. IR. MUH. SALEH.
2. TUJUAN PESANTREN UMMUSSHABRI KENDARI


Semoga allah S.W.T. Senantiasa meridhai dan memperkenankan segala ikhtiar dan usaha unutk memnbangun Negara RI tercinta, berdasarkan pancasila dan Undang-Undang dasar 1945, Amien Ya Rabbal ‘Alamin.

***0***

Senin, 15 Desember 2008

BILA AL-QUR’AN DAPAT BERBICARA

Waktu engkau kanak-kanak, kau laksanan kawan sejatiku
Dengan wudhu aku kau sentuh dalam suci
Akau kau pegang, kau junjung dank au pelajari aku
Aku kau baca dengan lirih keras suara dengan syahdunya setiah hari…
Kaupun menciumku mesra usai membacaku
Sekarang…
Sekarag setelah kau dewasa….
Nampaknya kau sudah tidak ada feeling lagi bersamaku….
Tidak berminat lagi kepadaku
Apakah aku hanya bacaan usang yang hanya tinggal sejarah?
Ataukah menurutmu aku adalah bacaan yang didak bermakna…
Tak ada guna….
Tidak menambah pengetahuanmu?
Ataukah aku hanya bacaan untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Aku kau simpan rapi sekali sehingga kadang kau lupa tentang keberadaanku
Aku kau angap sebagai perhiasan rumahmu…
Kadang kala dijadikan maskawin agar kau dianggap bertaaqwa
Atau aku kau buat sebagai penagkal untuk menakut-nakuti hantu dan syetan
Kini tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dan kesepian
Diatas lemari, didalam laci, aku kau pendamkan
Dulu..
Dulu, usai subuh, pagi-pagi surat yang ada padaku kau baca beberapa halaman
Sore hari, aku kau baca beramai-ramai bersama teman-temanmu di surau,
Sekarang…
Sekarang, usai subuh kau mendengkur lagi…
Pagi-pagi sambil minum kopi,
Kau baca Koran atau nonton berita pagi di tv
Waktu senggang…
Kau sempatkan untuk membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku berisi ayat-ayat yang datang dari Allah yang Maha Perkasa,
Kau campakkan, kau abaikan aku, kau lupakan aku…
Waktu berangkat kerja pun kau lupakan baca bismillah, pembuka suratku
Diperjalanan kau lebih asyik menikmati musik duniawi…
Tidak ada kaset berisi ayat Allah yang ada padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan, radio yang senantiasa tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayatku..
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kaubbaca sebelum kau mulai aktivitasmu
Di komputermupun kau putar musik favoritmu, jarang sekali kau putar ayat-ayatku
Bahkan tidak pernah melantun meski hanya pembukanya saja….
Email teman yang ada ayat-ayatkupun kau abaikan…
Kau terlalu sibuk dengan urusan duniamu…
Benarlah dugaanku bahwa kau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba, kau tahan nongkrong berjam-jam didepan TV
Menonton pertandingan liga Italia, musik atau film serta sinetron laga..
Di depan computer, berjam-jam kau betah duduk, hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah. Waktupun cepat berlalau…
Akupun menjadi semakin kusam di dalam lemarimu..
Mengumpul debu dilapis abu, dan mungkin dimakan kecoak
Seingatku, hanya awal ramadhan kau membacaku kembali itupun hanya beberapa lembar dariku, dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu..
Kaupun kini terbata-bata dan kurang lancer lagi membacaku…
Dapatkah Koran, TV, radio dan computer memberimu pertolongan?
Bila kau du kubur sendirian, menunggu kiamat tiba kau akan diperiksa oleh Malaikat suruhan-Nya, hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku, kau dapat selamat melaluinya…
Sekarang kau begitu enteng membuang waktumu
Setiap saat berlalau…
Kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur akansenantiasa menunggu kedatanganmu, kau dapat kembali kepada Tuhan sewaktu-waktu
Apabila Malaikat maut mengetuk pintu rumahmu
Bila aku kau baca selalu dan kau hayati,
Dikuburmu nanti…
Aku akan datang sebagai pemuda yang gagah nan tampan ataukana cantik nan berseri, yang akan membantumu dari perjalanan alam akhirat..
Tapi…
Akulah Al-qur’an sang kitab suci
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi, bacalah aku setiap hari, karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat syci
Yang berasal dari Allah, Tuhan yang Maha Megetahui
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Muhammad Rasulullah
Keluarkanlah aku segera dari laci dan lemarimu
Jangan lupa membawa kaset yang ada ayatku didalam laci mobilmu
Letakka aku selalau didepan meja kerjamu
Agar kau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhlah aku lagi….
Baca dan pelajari lagi aku setiap datangnya pagi maupun sore hari
Setiap dulu…
Dulu sekali
Waktu kau masih kecil, lugu dan polos
Di surau kecil kau biarkan sendirian
Dalam sepi dan bisu
Maha benar Allah, Yang Maha Perkasa dan maha Bijaksana

MOBILITAS PENDUDUK

BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Mobilitas penduduk telah berlangsung sejak terciptanya manusia pertama kali. Manusia melakukan perburuan maupun meramu tumbuh-tumbuhan yang berguna untuk kelangsungan hidupnya. Sebelum mulai menatap mereka melakukan aktiitas di bidang pertanian yang mulai dengan pola berpindah-pindah kemudian melakukan pertanian menetap.
Pada dasarnya manusia melakukan mobilitas dengan suatu tujuan yaitu untuk meningkatkan kualitas hidupnya mulai dengan pemenuhan kebutuhan pangan sekunder lainnya. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa seseorang akan melakukan mobilitas dengan tujuan untuk memperoleh pekerjaan akan pendapatan. Dengan demikian daerah tujuan mobilitas penduduk merupakan derah dimana terdapat peluang yang lebih besar untuk memperoleh pekerrjaan yang lebih baik, atau peningkatan pendapatan. Sehingga kesempatan kerja yang tersedia disuatu daerah merupakan salah satu factor pendorong adanya mobilitas penduduk.
Selanjutnya, jika kebutuhan dasarnya telah dapat terpenuhi maka mobilitas dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan sekunder, termasuk wisata bahkan mngkin sampai tingkat foya-foya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Mobolitas Penduduk
Mobilitas penduduk mempunyai pengertian pergerakan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Baik untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang lama atau menetap seperti mobilitas ulang-alik (komunitas) dan migrasi.
Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Mobilitas yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas dibedakan 2 yaitu; mobilitas non permanent (tidak tetap) dan mobilityas tetap (tetap). Apabila perpindahan bertujuan untuk menetap di daerah tujuan maka disebut migrasi. Jadi migrasi artinya perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainuntuk menetap.
Jenis-jenis mobilitas permanent:
Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota
Transmisi yaitu perpindahan perpindahan penduduk dari pulau yang padat ke pulau yang kurang padat penduduknya. Transmigrasi diatur oleh pemerintah.
Migrasi yaitu masuknya penduduk dari satu Negara ke Negara lain.
Emigrasi yaitu keluarnya penduduk suatu negara untuk masuk ke negara lain.
Remigrasi yaitu kembalinya penduduk ke negara asalnya.
Mobiliats penduduk dapat dibedakan antara mobilitaspenduduk vertikan dan mobilitas penduduk horinzontal. Mobiliats penduduk vertical sering disebut dengan perubahan status, atau perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih modern. Dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Seseorang mula-mula bekerja dalam sector pertanian sekarang bekerja dalam sector non pertanian.
Mobilitas penduduk horizontal tau sering pula disebut dengan mobilitas penduduk gegrafis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (mantra, 1987), atau dengan kata lain perpindahan penduduk dari satu lapangan hidup ke lapangan hidup yang lain. Penggunaan batas wilayah dan waktu untuk indicator mobilitas penduduk horizontal ini mengikuti paradigma ilmu geografi yang berdasarkan konsepnya atas wilayah dan waktu (space and time concept).
Batas wilayah umumnya digunakan batas administrates, misalnya propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan, pendukuhan (dusun). Naim (1979) dalam penelitiannya mengenai mobilitas penduduk suku Minagkabau menggunakan batas budaya Minang sebagai batas wilayah.
Hingga kini belum ada kesempatan diantara para ahli dalam menentukan batas wilayah dan waktu tersebut. Hal ini sangat bergantung kepada luas cakupan wilayah penelitian oleh setiap peneliti. Sebagai contoh, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam melaksanakan Sensus Penduduk di Indonesia menggunakan batas propinsi sebagai batas wilayah, sedangkan batas waktu digunakan enam bulan atau lebih. Jadi, menurut definisi yang dibuat oleh BPS, seseorang disebut migrant apabila orang tersebut bergerak melintasi batas propinsi menuju ke propinsi lain, dan dapat pula seseorang disebut migrant walau berada di propinsi tujuan kurang dari enam bulan tetapi orang tersebut berniat tinggal menetap atau tinggal enam bulan atau lebih di propinsi tujuan.
Mantra (1978) dalam penelitiannya mengenai mobilitas penduduk non permanent disebuah dukuh di Bantul menggunakan dukuh sebagai satuan wilayah dan batas waktu yang digunakan untuk meninggalkan dukuh asal enam jam atau lebih. Batas enam jam diambil karena seseorang yang bepergian menginggalkan dukuh asal keperluan tertentu dan bepergiannya dipersiapkan terlebih dahulu, dan lamanya menginggalkan dukuh minimal enam jam. Alasannya lain pengambilan batas enam jam ialah untuk menjaring orang-orang yang melakukan mobilitas ulang alik atau communiting.
Akibat belum adanya kesepakan diantara para ahli mobilitas penduduk mengenai ukuran batas wilayah dan waktu ini hasil penelitian mengenai mobilitas penduduk diantara peneliti tidak dapat diperbandingkan. Mengingat bahwa skala penelitian itu bervariasi antara peneliti yang satu dengan peneliti lain, sulit bgai peneliti mobilitas penduduk untuk menggunakan batas wilayah dan waktu yang baku (standard). Misalnya, apabila wilayah penelitian itu desa, tidak mungkin menggunakan batas propinsi sebagai batas wilayah dan meninggalkan daerah asal 6 bulan atau lebih sebagai batas waktu. Jadi, ada baiknya tidak ada batas waktu baku untuk batas wilayah dan waktu penelitian mobilitas penduduk. Sudah tentu bahwa makin sempit batasan ruang da waktu yang digunakan, makin banyak terjadi gerak penduduk antara wilayah tersebut.
Kalau dilihat ada tidaknya niatan untuk menetap di daerah tujuan, mobilitas penduduk dapat pula dibagi dua, yaitu mobilitas penduduk permanent atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanent. Jadi, migrasi adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju ke wilayah lain dengan ada niatan menetap di daerah tujuan. Sebaliknya, mobilitas penduduk non permanent ialah gerak penduduk dari suatau wilayah ke wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Apabila seseorang menuju ke daerah lain dan sejak semula sudah bermaksud tidak menetap di daerah tujuan., orang tersebut digolongkan sebagai pelaku mobilitas non permanent walaupun bertempat tinggal di daerah tujuan dalam jangka waktu lama (steele, 1983). Contoh yang baik dalam hal ini ialah mobilitas penduduk orang Minang yang melintas batas budaya Minagkabau menuju ke daerah lain. Walaupun berada di daerah tujuan selama puluhan tahun, mareka dikategorikan sebagai migrant nonpermanent karena tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Gerak penduduk orang Minang ini disebut dengan merantau. Sayang, banyak para migrant tidak dapat memberikan ketegasan apakah mereka ada niatan menetap di daerah tujuan atau tidak pada saat melakukan mobilitas yang pertama kali. Sering niatan tersebut berubah setelah pelaku mobilitas tinggal di daerah tujuan niata tersebut dalam jangka waktu relative lama.
Gerak penduduk yang nonpermanent (sirkulasi, circulation) ini dapat pula dibagi menjadi dua yaitu ulang alik (jawa=nglaju, Inggris=Communiting) dan dapat menginap atau mondok di daerahtujuan.
Dalam batas waktu tertentu dan kembali ke daerah asal pada hari itu juga. Pada umumnya penduduk yang melakukan mobilitas ingin kembali ke daerah asal secepatnya sehingga kalau dibandingkan frekuensi penduduk ulang alik terbesar disusul oleh menginap/mondok dan migrasi. Secara operasional, macam-macam bentuk mobilitas penduduk tersebut diukur berdasarkan konsep ruang dan waktu. Misalnya mobilitas ulang alik, konsep waktunya diukur dengan enam jam atau lebih meninggalkan daerah asal dan kembali pada hari yang sama; menginap/mondok diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal lebih dari satu hari. Tetapi kurang dari enam bulan, sedangkan mobilitas permanent diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal enam bulan atau lebih kecuali orang yang sudah sejak semula berniat menetap di daerah tujuan seperti seorang istri yang berpindah ke tempat suami.
Berdasarkan ruang dan waktu dalam penelitian mobilitas Penduduk yang dilaksanakan oleh Ida Bagoes Mantra tahun 1975 di Dukuh Piring dan kadirojo di D.I. Yogyakarta dengan batasan wilayah Dukuh (Dusun)
B. Bentuk-bentuk Mobilitas Penduduk
Mobilitas tradisional, dimana penduduk melakukan mobilitas atas dasar untuk memenuhi kebutuhan primer terutama pangan. Aktivitas mobilitas tradisional merupakan arus desa ke kota yang termasuk dalam pengertina urbanisasi.
Mobilitas pra-modern, yang merupakan transisi drai mobilitas tradisional menuju mobilitas modern. Dalam hal ini penduduk mulai melakukan mobilitas dengan tujuan yang lebih luas bukan hanya sekedar untuk cukuppangan. Aktivitas dari desa ke kota sangat meningkat disertai dengan mobilitas antar kota dan juga mobilitas dari kota ke luar kota (pedesaan). Sehingga terjadi dengan apa yang disebut urbanisasi modern. Penduduk mobilitas atau migrasi dengan tujuanyang lebih luas termasuk kesenangan dan kenyamanan.
Mobilitas modern, dimana mobiolitas penduduk telah mmelampaui batas-batas Negara dengan berbgai macam-macam tujuan baik kegiatan perdagangan maupun berwiraswasta.
Mobilitas canggih atau super-modern, dimana mobilitas dilakukan telah melampaui pengertian berwiraswasta secara wajar yang dapatt dimasukkan dalam kategori berfoya-foya dengan konsumsi yang berlebihan,
Bentuk mobilitas penduduk dapat dipahami berkaitan dengan keberhasilan dalam aktivitas ekonomi yang meliputi 2 komponen yaitu kesempatan kerja (produktifitas) dan pendapatan (atau dana), keterkaitan antara mobilitas penduduk, pekerjaan dan dana dinyatakan dalam sebuah model yang tertinggal dibawah;
Mobilitas Penduduk
Mobilitas dana dan informasi
Mobilitas kerja dan produktifitas

Ketiga komponen mobilitas tersebut dapat di pandang sebagai indicator kualitas kehidupan masyarakat.
Contoh kasus Bali, mobilitas penduduk terutama wisatawan asing mengakibatkan mobilitas dana dan informasi disertai dengan munculnya berbagai kesempatan kerja. Sehingga dapat dinyatakan mobilitas penduduk merupakan komponen utama yang menunjang peningkatan kualitas kehidupan terutama dari segi ekonomi di pulau Bali.
Selanjutnya dinyatakan bahwa kualitas kehidupan masyarakat di tentukan oleh keterkaitan antara ketiga komponen mobilitas tri tunggal yang dapat dinyatakan dalam bentuk model berikut:
Akhirnya, didasari pula bahwa ketiga bentuk mobilitas tersebut diatas juga dipengaruhi oleh berbagai factor maupun tidak langsung, antara lain sifat tekun dan ulet, serta lebih berani menghadapi resiko.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas Penduduk
Faktor dari sejarah asal yang disebut factor pendorong seperti adanya bencana alam, panen gagal, lapangan kerja terbatas, keamanan terganggu, kurangnya sarana pendidikan.
Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut factor penarik seperti, tersedianya lapangan kerja, upah tinggi, tersedia sarana pendidikan kesehatan dan hiburan.
Faktor yang terletak diantara daerah asal dan daerah tujan yang disebut penghalang yang termasuk factor ini misalnya jarak jenis alat transport dan biaya transport jarak yang tidak jauh dan mudahnya transportasi mendorog mobilitas penduduk.
Yang terdapat pada diri seseorang disebut factor individu. Factor ini sangan mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan mobilitas atau tidak. Contoh factor individu ini antara lain: umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.

D. Mobilitas Penduduk Non Permanen (Sirkuler)
Mobilitas penduduk sirkuler atau mobilitas non permanent adalah gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan.
Sebagai contoh, di Indonesia (menurut batasan sensus penduduk) mobilitas penduduk sirkuler dapat didefinisikan sebagai gerak penduduk yang melintas batas propinsi menuju ke propinsi lain dalam jangka waktu kurang enam bulan. Hal ini sesuai dengan paradigma geografis yang didasarkan atas konsep ruang (space) dan waktu (time).
Data mobilitas penduduk sirkuler sukar didapat. Hal ini disebabkan para pelaku mobilitas sirkuler tidak memberitahu kepergian mereka kepada kantor desa di daerah asal, begitu juga dengan kedatangan mereka di daerah tujuan. Meskipun deminian, dengan segala keterbatasan data, mobilitas penduduk Indonesia, baik permanent maupun nonpermanent (sirkuler) diduga frekuensinya akan terus meningkat dan semakin lama semakin cepat. Menurut Ananta (1995), suatu revolusi mobilitas tampaknya juga telah terjadi di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh tersedianya prasarana transport dan komunikasi yang mewadai dan modern.
E. Perilaku Mobilitas Penduduk
Perilaku nmobilitas penduduk oleh Ravenstain disebut dengan hukum-hukum migrasi sebagai berikut:
Para migrant cenderung memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan.
Faktor paling dominant yang mempengaruhi seseorang untuk bermigran adalah situasinya memperoleh pekerjaan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan. Daerah tujuan mempunyai nilai kefaedahan wilayah (place utility) lebih tinggi disbanding dengan daerah asal.
Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain merupakan informasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi.
Informasi negative dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk (migrant potensial) untuk bermigrasi.
Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besat tingkat mobilitasnya.
Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frukuensi mobilitasnya.
Para migrant cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara bertempat tinggal di daerah tujuan. Jadi arah dan arus mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya informasi.
Pola migrant bagi seseorang maupun sekelompok penduduk sulit diperkirakan. Hal ini karena bnyak dipegaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan atau epodemi.
Penduduk yang amsih muda dan belum kawin lebih banyak melakkan mobilitas dari pada mereka yang berstatus kawin.
Penduduk yang berpendidikan tinggi biasanya lebih banyak melaksanakan mobilitas dari pada yang berpendidikan rendah.
Setelah para pelaku mobilitas sampai di daerah tujuan (terutama di kota) beberapa perilaku mereka (terutama sikap mereka terhadap masyarakat kota) dapat dipostulasikan sebagai berikut:
Pada mulanya para pelaku mobilitas memilih daerah tujuan dimana teman atau sanak saudara bertempat tinggal di daerah tersebut.
Pada masa penyesuaian diri di kota, para migrant terdahulu membantu mereka dalam menyediakan tempat menginap, membatu mencari pekerjaan, dan membantu bila kekurangan uang, dan lain-lain.
Kepuasan terhadap kehidupan di masyarakat baru tergantung pada hubungan social para pelaku hubungan social para pelaku mobilitas dengan masyarakat tersebut.
Kepuasan terhadap kehidupan di kota tergantung pada kemampuan perseorangan untuk mendapatkan pekerjaan dan adanya kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang.
Setelah menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, para pelaku mobilitas pindah ke tempat tinggal dan memilih daerah tempat tinggal dipengrahi oleh daerah tempat bekerja.
Keinginan untuk kembali ke daerah asal adalah fungsi kepuasan mereka dengan kehidupan di kota. Mereka tidak enggan bertempat tinggal pada tempat dengan kondisi yang serba kurang asal dapat memperoleh kesempatan ekonomi yang tinggi.
Kehidupan masyarakat di kota adalah sedemikian rupa; hal ini menyebabkan para migrant cepat belajar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Perilaku migrant adalah perilaku diantara orang kota dan orang desa.
Walaupun seorang migrant telah bertempat tinggal di daerah asal (umumnya tempat kelahiran) tetap enjadi “home” yang pertama dan tinggal di daerah lain sebagai “home” yang ke dua. Jadi seorang migrant adalah bi local population.
F. Sumber Data Mobilitas Penduduk dan Analisis
Pada umumnya ada tida sumber data mobilitas penduduk yaitu: Sensus penduduk, registrasi penduduk dan survey penduduk. Data kependudukan yang didapat dari hasil registrasi penduduk kurang dapat dipercaya. Misalnya penduduk yang meninggalkan desanya seharusnya melapor kepergiannya kepada kepalada desa, tepai karena letak kantor desa jauh dari tempat tinggal orang tersebut, ia tidak melaporkan kepergiannya. Disamping itu dengan membaiknya situasi keamanan, para petugas keamanan tidak pernah menanyakan surat keterangan jalan bagi yang bepergian, begitu pula bagi yangdatang di suatu daerah.
Diantara ketiga sumber data mobilitas penduduk data yang didapat dari sensus penduduk dan survey penduduk yang paling lengkap, hanya kelemahannya data yang didapat dari sensus penduduk hanya meliputi mobilitas penduduk yang bersifat permanent saja. Dan hasil registrasi penduduk dan survey penduduk diperoleh data baik mobilitass permanent maupun nonpermanent, hanya kelemahannya tidak semua mobilitas penduduk dapat dicatat.
Sumber data penduduk beserta permasalahannya:
Sensus Penduduk
Di Indonesia pelaksanaan sensus penduduk sebelum tahun 2000 dinagi menjadi dua yaitu sensus lengkap dan sensus sample. Sensus lengkap adalah pencacahan seluruh penduduk dengan responden kepala rumah tangga. Responden ini memberikan informasi mengenai karateristik demografi anggota rumah tangganya.
Pertanyaan yang diajukan sangat sederhana. Sebagi contoh, pertanyaan yang diajukan pada sensus penduduk tahun 1990 untuk sensus lengkap adalah sebagai berikut:
Nama –nama anggota rumah tangga dan masing-masing dari mereka ditanyakan melalui:
Hubungan dengan kepala rumah tangga
Umur (tahun)
Jenis kelamin
Status Perkawinan (BPS, 1989)
Untuk hal-hal yang spesifik, misalnya ketenaga kerjaan kesehata, pendidikan, ekonomi, pertanian, dan mobilitas penduduk ditanyakan dalam sensus sample. Pencacahan sample yaitu pencacahan penduduk yang tinggal dalam rumah tangga terpilih. Untuk pencacahan sample telah dipilih sejumlah wilayah, kemudian dari wilayah tersebut dipilih dari sejumlah rumah tangga (BPS, 1989).
Tidak banyak informasi mengenai mobilitas penduduk yang dapat diperoleh dari sensus penduduk. Hal in dapat dimengerti mengingat tujuan dari sensus adalah untuk mengumpulkan informasi yang bersifat umum mengenai keadaan social ekonomi dan demografi penduduk di suatu Negara. Tidak dapat tempat yang tersedia dalam questioner.
Untuk menanyakan aspek tertentu secara medalam. Walaupun ada kelemahan-kelemahan, menurut Sundrum (1976), data migrasi penduduk dari hasil sensus penduduk tahun 1971 merupakan data migrasi terbaik di Asia.
Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk mencatat kejadian-kejadian (events) kependudukan yang terjadi pada setiap saat, misalnya kelahiran, kematian, mobilitas penduduk keluar, dan mobilitas penduduk masuk, baik itu permanent maupun non permanent catatan mobilitas permanent lebih lengkap dibanding dengan mobilitas penduduk non permanent. Orang-orang yang pindah domisili harus mempunyai surat pindah dari daerah asal. Selanjutnya disampaikan pada kantor kelurahan/desa dimana mereka akan menetap.
Pada waktu situasi keamanan terganggu seperti pada peristiwa Gerakan Tiga Puluh September PKI (G.30.S PKI), seseorang yang bepergian ke daerah lain, melapor ke kantor kepala desa untuk meminta surat keterangan perjalanan dan dalam surat itu dicantumkan bahwa yang membawa surat ini tidak terlibat dalma G.30.S PKI.
Di Indonesia sejak tahun 2003 diadakan penataan administrasi kependudukan diantaranya penertiban terhadap migrant permanent dan nonpermanent yang dating dan catat dengan resmi dan sangat kecil kemungkinannya terjadi kelewat cacah, atau tercacah lebih dari satu kali.
Survei Penduduk
Data mobilitas penduduk juga didapatkan dari penelitian survey yang dilaksanakan di suatu wilayah. Mislnya survey ini lebih bervariasi daripada data yang didapat dari sensus penduduk dan registrasi penduduk.
Umumnya penelitian mobilitas penduduk yang dilaksanakan oleh instansi, lembaga tertentu atau perseorangan berskala mikro. Biasanya yang diteliti aspek-aspek ekonomi, proses dan dampak mobilitas terhadap tingkat ekonomi rumah tangga daerah asal.
Ada dua pendektan dalam mendapatkan data tentang mobilitas penduduk disuatu daerah, yaitu pendekatan retrospektif dan pendekatann prospektif. Pendekatan retrispektif adalah menanyakan riwayat mobilitas penduduk yang dilaksanakan oleh pelaku mobilitas yang telah kembali ke daerah asal. Sebagai contoh penelitian mobilitas tenaga kerja Indonesa dari NTT, NTB dan Pulau Bawean ke Malaysia yang dikerjakan oleh PPK-UGM pada tahun 1997,1999. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi:
§ Kareteristik demografi dan social TKI ke Malaysia
§ Faktor-faktor yang berpengaruh pada keputusan untk melakukan mobilitas ke Malaysia
§ Cara-cara yang ditempuh pelaku mobilitas menuju Malaysia dan cara memperoleh pekerjaan; dan
§ Dampak ekonomi dan non ekonomi terhadap daerah asal dari mobilitas TKI ke Malaysia (Mantra, et.al, 1998)

Minggu, 14 Desember 2008

KONFLIK

Selayang Pandang

وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلاَّ أُمَّةً وَاحِدَةً فَاخْتَلَفُواْ وَلَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ﴿١٩﴾
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.(Q.s. Yunus; 19).
وَلَوْ شَاء رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ ﴿١١٨﴾
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. (QS. Huud; 118)

وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللّهُ وَعْدَهُ إِذْ تَحُسُّونَهُم بِإِذْنِهِ حَتَّى إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِي الأَمْرِ وَعَصَيْتُم مِّن بَعْدِ مَا أَرَاكُم مَّا تُحِبُّونَ مِنكُم مَّن يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنكُم مَّن يُرِيدُ الآخِرَةَ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ وَلَقَدْ عَفَا عَنكُمْ وَاللّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٥٢﴾
Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu; dan sesungguhnya Allah telah mema`afkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang-orang yang beriman.(QS. Ali-Imran; 152)

Konflik atau pertentangan adalah mekanisme mendorong adanya perubahan, yang berpengaruh efektif terhadap seluruh tingkat realitas sosial, bahkan menurut Soerjono Soekanto Konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Menurut Dahrendorf, konflik sosial mempunyai sumber struktural, yakni berhubungan dengan kekuasaan yang berlalku dala struktur organisasi sosial..
Adapun dasar terjadinya konflik yaitu terdapat dua atau lebih yang telibat persengketaan, dimana bagian-bagian tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, nilai-nilai, sikap maupun gagasan. Dan terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut. Sehingga terdapat hubungan antara konflik dan perubahan. Dimana dapat merintangi maupun bahkan mendorong perubahan.
Kekerasan biasanya sering mewarnai setiap konflik yang ada. Dimana kekerasan merupakan perbuatan yang dilakukan seseorang atau kelompok yang menyebabkan kerusakan fisik maupun korban jiwa. Dan konflik akan berubahan menjadi kekerasan ketika dalam pengelolaan penuyelesaian tidak mencapai tujuan yang diharapkan olehmasing-masing pihak yang terkait.

Sebab-sebab Konflik
Menurut Soerjono Soekanto, suatubkonflik atau pertentangan timbul dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain;
Perbedaan antara individu, dimana manusia sebagai makhluk individu memiliki perasaan, gagasan, pendirian, ide, harga diri serta identitas diri yang berbeda dengan individu lain sehingga akan melahirkan bentrokan sosial.
Perbedaan kebudayaan, perbedaan kepribadian dapat dilihat dengan bedanya kebudayaan yang menjadi latar belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian tersebut.
Perbedaan kepentingan, jelas perbedaan kepentingan individu maupun kelompok merupakan sumber lain terjadinya pertentangan atau konflik.
Perubahan Sosial, dimana perubahan sosial berlangsung dengan cepat untuk sementara waktu akan mengubah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Bentuk-bentuk Pertentangan
Pertentanga Pribadi, yaitu pertentangan yang terjadi secara emosi dari seseorang individu.
Pertentangan antar Individu, yaitu pertentanga yang terjadi antara individu dengan orang lain karena perbedaan kepentingan terhadap sesuatu hal yang sama.
Pertentangan antar kelompok, Dimana peraturan yang dikeluarkan oleh kelompok tertentu menimbulkan kerugian pada kelompok yang lain.
Pertentangan rasial, dimana sumber pertentangan tersebut adalah karena perbedaan cirri-ciri fisik.
Pertentangan antara kelas0kelas Sosial, pertentangan ini terjadi antara kelas-kelas sosial yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan. Cntoh perbedaankepentingan atara buruh dan pengusaha.
Pertentangan polotik, biasanya menyankut antar golongan dalam masyarakat maupun antara negara yang berdaulat.
Peretantangan yang bersifat Internasional, pernedaan -perbedaan kepenatingan yang mengibas suatu negara yang berdaulat. Dimana mengalah berarti menguragi kedaulatan kedalam negara dan itu berarti keilangan muka dalam forum internasional.
Akan tetapi konflik dapat dikendalikan dengan melakukan 1) kaolisi yaitu pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga untuk melakukan diskusi dan mengambil keputusan, 2) Mediasi dimana pihak bersengketa menunjuk pihak ketiga sebagai penasehat dalam penyelesaian konflik. Dan 3) Arbitasi dimana pihak yang bersengketa menerima keputusan atau penyelesaian konflik dari pihak ketiga.
Dan bukankan Allah SWT berfirman;

وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِن شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبِّي عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ ﴿١٠﴾
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali. (QS. Asy-syuu’ra; 010)

Oleh karena itu sebelum terjadinya konflik perlu yang namanya integrasi Sosial, dimana intergrasi menurut Prof. H. Judistira K. Garna merupakan proses menyatukan berbagai kelompok dalam masyarakat melalui suatu identitas bersama dengan menghilangkan perbedaan dan identitas masing-masing.

وَلَمَّا جَاء عِيسَى بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُم بِالْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعْضَ الَّذِي تَخْتَلِفُونَ فِيهِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿٦٣﴾
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". (QS. Az-Zukhruf; 0630

TEORI PERUBAHAN SOSIAL KLASIK

Daur Hidup Kebudayaan, Oswald Pareto

Manusia merupkan makhluk sosial dan rasional, serta berakal budi. Oleh karena itu manusia mebutuhkan sosialisasi untuk berinteraksi dengan yang lainnya. Dalam sistem interaksi mnausia meiliki symbol atau bahasa dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Sehingga dari sistem tersebut terciptalah yang namanya budaya/ kebudayaan. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal sehingga kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan budi. Kebudayaan adalah segala yang dihasilkan oleh manusia berdasarkan kemampuan akalnya. Dalam bahasa Inggris kebudayaan diartikan culture yang berasal dari bahasa Latin colere. Yang berarti segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Spengler dalam bukunya The Decline of The West, New York: Alfred A. Knopf.Inc.,1926 mengartikan Kebudayaan sebagai organisme dan sejarah dunia merupakan biografi kelektif kebudayaan. Sehingga nampaklah bahwa budaya selalu bersifat integrative, karena setiap budaya selalu adalah terpisah satu sama lain. Sejarah hidupnya juga terpisah. Sedangkan apabila terjadi hubungan maka hubungan tersebut dianggap kurang penting dan berlaku secara kebetulan. Sebab setiap kebudayaan yang bebasaSebab setiap kebudayaan yang bebasaupakan milik sekumpulan orang yang berpetualang satu filsafat hidup. Oleh karena itu, setiap bangsa memiliki sistem kebudayaan dan sejarah masing-masing dalam proses perkembangannya. Perkembangan kebudayaan mengalami perubahan-perubahan seoring dengan keinginan dan kebutuhan manusia yang selalu berubah-ubah.

Spengler (856-1936) menegaskan bahwa setiap budaya memiliki gaya atau etos tersendiri, yang berbeda dari budaya lainnya. Budaya digambarkan sebagai suatu organisme seperti halnya para individu yang berkembang mellaui tahapan, yaitu anak-anak-remaja-dewasa dan orang tua. Sedangkan peradaban civilization ialah bagian terakhir dari perkembangan setiap kebudayaan. Dengan konsep budaya yang bersifat organic, yang pada uunya terdapat delapan kebudayaan, mesir, mesopotaia, hindu, cina, klasik (Appolonian), Arab, mayan dan kebudayaan Barat (faustian). Spengler mengemukaan setiap kebudayaan memiliki jangka waktu hisup selama 1.000 tahun dan banyak budaya mati atau mulai mati karena pengaruh negative peradaban kota. Suatu kebudayaan merupakan proses kemajuan, progress, dan kemunduran, regress, yang tidak dapat dihindari geraknya.

Sirkulasi Elit, wilfredo Pareto

Elit merupakan sebutan nama penggolongan kelas rengking teratas dalam bidang aktifitasnya. Teori Pareto (1848-1923) itu merupakan suatu teori lingkaran tentang perubahan sosial yang membahas tentang beberapa tahapan atau peredaran tertentu yang akan dilewati lebih dari sekali atau berulang kali oleh setiap budaya.
Studi tentang keseimbangan sosial, kelas elit dibagi menjadi dua kelas yaitu mereka yang memainkan peranan secara langsung dan secara tidak langsung dalam pemerintahan. Oleh karena itu, Pareto membagi masyarakat kedalam dua bagian start, starta bawah dan starta atasan dan starta atas dibagi menjadi dua kategori yaitu governing elite atau elit yang memerintah menteri, senator, ketua pengadilan dan jenderal, dan non governing elite atau elit bukan yang memerintah tetapi memiliki hubungan dan pengaruh nyata terhadap elit yang memerintah.
Pareto menyatakan bahwa terdapat kecenderungan bagi dua jenis elit speculator yang bisa membinan perubahan cepat dalam masyarakat, dan rentiers , yaitu mereka yang mengacu perubahan secara perlahan-lahan untuk secara bergilir memegang posisi kekuasaan polotik. Ketika suatu elit memerintah dalam jangka waktu tertentu maka unsure-unsur superior makna berakumulasi dalam kelas-kelas yang memerintah. Sebaliknya unsure-unsur inferior berkembang dalam kelas-kelas yang diperintah.. sehingg aketika masing-masing melakukan kesalahan akan sangat membuka jalan bagi masing-masing golongan mencari kekuasaan.
Sehingga nampak jelas keseibangan sosial memaparkan suatu teori sklus atau peredaran tentang perubahan sosial. Yaitu yang dibagi atas dua tahap siklus dengan cirri dominasi sikap-sikap konservativ atau yang progressive. Sehingga sejarah adalah tanah untuk aritokrasa, analisis tentang peredaran elit telah memperoleh perhatian kuat para ilmuwan sosial yang amelalukan kajian fuingsi kelas yang memerintah dan kelompok elit lainnya. (seperti dalam buku yang ditulis Mosca, The ruling class (1962) dan C.w.Willis the power Elite (1959). Sehingga sistem sosial selalu mengarah kepada keseimbangan atau pemulihan setelah terjadi pergolakan. Dengan saling pengaruh-mempengaruhi untuk tetap tercapainya suatu keseimbangan.
Menurut Pareto seluruh sejarah politik khususnya sejarah revolusi mebuktikan bahwa revolusi dan politik tidaak dibuat dan dikemudikan satuan rakyat biasa tetapi segelintir orang-orang tertentu saja. Sehingga perubahan politik pada dasarnya hanaya merupakan pergantian kaum elit tang berkuasa. Sedangkan partisipasi rakyat biasa tidak lebih dari hura-hura semata dan berteriak-teriak dijalanan. Dan revolusi datang melalui akumulasi starta atas suau masyarakat. Sehingga starta bawah pada umumnya dipandu oleh starta atas.
Perebutan kekuasaan dengan cara kasar/ menggunakan kekuatan fisik disebut the Lions. Sedangkan kekuasaan yang menggunakan taktik disebut dengan the foxes. Sehingga teori Paleto hanya kertukak pada kekuasaan. Karena pada saat tertentu manusia mengalami pergeseran kepemimpinan dan penyusunan kembali unsure yang sudah adasebelumnya. Sehingga keadaan tersebut buklanlah merupakan perubahan tetapi pengulangan.

JOMLO SHOLIHAH

Jomblo tapi sholihah


Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.
Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dikacangin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih…nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, asal tau aja bo, mereka tuh pinginnya dapat cewek baik-baik juga.

Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh?
Karena banyak juga mereka yang meskipun sudah menutup aurat dengan kerudung gaul, masih enggan disebut jomblo. Jadilah mereka terlibat affair bernama pacaran sekadar untuk gaya-gayaan. Bener-benar nggak ada bedanya dengan mereka yang nggak pake kerudung. Malah parahnya, masyarakat akan antipati sama muslimah tipe ini. Berkerudung tapi pacaran. Berkeredung tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berkerudung tapi sering berduaan sama cowok dan runtang-runtung nggak jelas juntrungannya. Padahal, kelakuannya yang model begitu itu bisa membuat jelek citra kerudung, imej Islam jadi rusak, dan tentunya doi bikin peluang orang lain untuk menilai dan memukul rata bahwa doi mewakili muslimah. Parah banget!
Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholihah kalo itu diniatkan karena Allah semata. Bukankah hidup ini cuma sementara saja? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Jadi kalo ada yang rese dengan kamu karena status jomblomu, katakan saja ‘jomblo tapi sholihah, so what gitu loh!’. Hidup jomblo!
[riafariana: riafariana@yahoo.com]

DO'A SETELAH SHALAT DHUHA

DO’A SETELAH SHALAT DHUHA
بسم الله الرحمن الرحيم
اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَاْلقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَاْلقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ, اَللّهُمَّ ِانْ كَانَ رِزْقِىْ فِىْ الْسَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِىْ اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَ اِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اَتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ


Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu adalah dhuha-Mu, kemegahan adalah kemegahan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, sekiranya rizkiku masih dilangit maka turunkanlah, dan jika masih berada didalam bumi, maka keluarkanlah, jika sulit, maka permudahlah, jika haram maka sucikanlah, dan jika jauh, maka dekatkanlah dengan sebab kebenaran waktu dhuha-Mu, kemegahan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kodrat-Mu,berikanlah kepadaku apa-apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.

KEUTAMAAN BERSHALAWAT




Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa, "Malaikat Jibril, Mikail,
Israfil dan Izrail A.S.
telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril A.S.
"Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari
sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa
dia melintasi titian seperti kilat menyambar."

Berkata pula Mikail A.S.:
"Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."
Berkata pula Israfil A.S. : "Mereka yang berselawat kepadamu akan
aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga
Allah S.W.T. mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail A.S. pula berkata : "Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah S.A.W.

Dengan kisah yang dikemukakan
ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke
atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi
orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

JIKA AKU JATUH CINTA


JIKA AKU JATUH CINTA
Episode Cinta Sayyid Qutb


Ya Allah, Jika aku jatuh cinta,


Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
Jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati, Izinkan aku menyentuh hati seseorang
Yang hatinya tertaut kepada-Mu
Agar tidak terjatuh aku pada jurang cinta semu.


Ya Robana,
jika aku jatuh hati,
Jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu
Ya Robbul Izzati, jika aku rindu,


Rindukan aku pada seseorang
yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu, Jagalah rinduku
padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
Janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya
bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.
Ya Allah jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
Jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam
perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
Jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan
aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.


Ya Alah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah
terhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat kepada-Mu, telah
bersatu dalam dakwah pada-Mu telah terpadu dalam membela syari’a-Mu.
Kukuhkanlah ya Allah ikatannya, kekalkan cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Jumat, 12 Desember 2008

SAY NO TO GOSIP

"Eh...eh....lo taw ga seeeh.....si itu kan bgini bgini bgini lho...." dan
banyak lagi kalimat2 sejenis yg mungkin sering kita dengar ataw bahkan ucapkan
yg berbau/mengarah kpada pembicaraan ttg brita/gosip
mengenai org lain ; baik itu seleb...gebetan/pacar...orang2yg kita
kenal....sampe org2 yg ga/blm kita kenal.
Mungkin bagi kita yg tidak
menyukai kgiatan bergunjing/bergosip seperti itu bertanya2 kenapa banyak banget
orang2 yg malah suka bgt hal2 yg berbau gossip sperti itu.... yaaa... mungkin
slain krn sudah sangat terbiyasa dengan hal itu dan kurang memahami ttg
agama,mungkin karna mereka juga manusia yg sangat bisa terpengaruh oleh
ligkungan sekitarnya....misalnya kalo seseorang bergaul dengan orang2 yg
seluruhnya sangat mengemari hal2 sperti itu , walawpun pada awalnya ia tidak
menyukai hal tsb , tapi sangat mungkin dkemudian hari ia pun akan ikut2
menyukai hal2/kegiyatan2 seperti itu...
Slain itu , Media pun sbenarnya
menjadi salah satu pnyebab kenapa gosip/ghibah menjadi seperti sudah sangat
mem-budaya.... Liat aja contohnya ; mulay dari banyak banget layanan2 sms yg
menyediakan jasa memberikan gossip/kabar terbaru dr para seleb...halaman2
majalah/tabloid yg di isi dengan issue2 murahan plus ga penting ttg para
seleb...dtambah lg,mulay dr pagi sampe sore,banyak media pertelevisian n radio
yg menyajikan gossip mengenai selebritis baik itu seleb luar mawpun seleb dlm
negri sendiri padahal jelas2 it hal2 yg tdk berbobot , hanya mnambah dosa dan
membuang2 waktu...
Kenapa bergosip alias bergunjing alias berghibah itu
tidak berbobot...? Ya iyaaaalaaaah.... Emang apa manfaatnya bagi kita? Apa itu
akan menjadi salah satu soal yg kluar pada saat kita tes/ujian/ulangan? Apa
dengan kita taw gosip terbaru itu membuat ilmu pngetahuan kita bertambah
luas? lagipula...daripada
banyak pngetahuan tentang gosip2 gitu,mendingan banyak pngetahuan tentang hal2
yg lebih berguna seperti apa aja yg udah tjadi dgn bangsa ini slm sekian kurun
waktu ataw tau perkembangan ekonomi,teknologi,politik,dll di dalam negri n di
luar negri atawpun hal2 positip lainya.
Terus...kok bergosip alias
bergunjing alias berghibah itu bisa menambah dosa...?? yaaa....soalnya kan
bergunjing itu byasanya ga cukup cuman satu kali....n byasanya kita akan terus
menerus bergunjing n jadi terbiyasa dengan itu sampe2 kita sendiri juga ga sadar
bahwa yg kita lakukan itu sdh termasuk bergunjing.... and dengan
begitu...walawpun misalnya dosa ghibah itu termasuk dosa kecil pun , karna
dlakukan berulang-ulang kali.... sangat mungkin dosa yg dtimbulkanya jauh lebih
besar daripada dosa yg dtimbulkan karna kita mlakukan dosa besar satu kali .
Slain itu , Firman allah dlm q.s al-hujurat ; 12 ttg larangan berghibah :
"hai org2 yg beriman, jauhilah kbanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan org lain , dan
janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yg lain . suka-kah kalian memakan
daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya . dan
bertakwalah kepada allah . sesungguhnya allah maha penerima tobat . "
Slain
itu,mnurut Yusuf Qardhawi dalam "halal dan haram dalam islam" , Ghibah adalah
keinginan untuk menghancurkan orang, suatu keinginan untuk menodai harga diri,
kemuliaan dan kehormatan orang lain, sedang mereka itu tidak ada di hadapannya.
Ini menunjukkan kelicikannya, sebab sama dengan menusuk dari belakang. Sikap
semacam ini salah satu bentuk daripada penghancuran. Sebab ini berarti melawan
orang yang tidak berdaya. Ghibah disebut juga suatu ajakan merusak, sebab
sedikit sekali orang yang lidahnya dapat selamat dari cela dan cerca.
Terus
, Kenapa bergosip alias bergunjing alias berghibah itu membuang-buang waktu?
Karena ga ada manfaatnya sama sekali bagi kita... misalnya ada seleb yg
digosipin cinlok sama lawan maenya dlm swatu film.... So what? Lha yg jatuh
cinta dia , kok qt yg repot...? Trs...misalnya seorang temen mengatakan "eh...si
itu tuh bgini bgini dan bgini" so...?? Kalo emang bener dia gt kenapa n kalo
ternyata dia ga bgitu juga kenapa...?? Ngapain harus ngabisin waktu untuk hal2
yg sia2 seperti itu...apalagi kalo pake acara nyempein/ngaduin org yg ngomong
itu ke org yg djadikan bahan omonganya itu...itu sama saja dengan ngadu
domba...! ataw kalo kita udah pake acara nyebarin brita/gossip ke org2 including ke org yg djadiin bahan gosip itu> n ternyata tuh gosip
salah.....ya....bisa2 kita ga sadar bahwa itu sudah bukan hanya ghibah aja tapi
juga sudah jadi suuzon ataw bahkan pitnah and itu termasuk dosa besar.
So...
ngapain ngabisin waktu untuk bergosip/berggunjing...?slain hal2 spt itu ga
berbobot , mnimbulkan dosa n buang2 waktu, itu juga bisa membuat imej yang ga
bagus tentang kita.... yaa....kecuali kalo udah sangat terbiyasa dengan imej
"bigos" alias biang gosip ataw perumpi/penggosip dan ga menganggap imej seperti
itu adalah imej yg memalukan/ga bagus....
And dengan menghindari dr hal2 yg
ga berguna sperti bergosip/bergunjing spt itu ,slain dpt menghindarkan diri dari
mlakukan dosa besar , smoga aja allah menggolongkan kita pada golongan org2 yg
menjauh dr perkara2/hal2 ga berguna yg dsayangi oleh allah pluz di rindu
surga....
So,say no to bergossip right now....!! kalo
bukan skarang , kapan lagi....? jangan sampe kita baru berpikir untuk berhenti
mlakukan dosa stelah kita melihat malaikat izrail hendak mencabut nyawa
kita.....

------ ailovyu88@yahoo.com

TEORI PERUBAHAN SOSIAL KLASIK

Selayang Pandang
Perubahan sosial dialami oleh setiap masyarakat, yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perubahan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Perubahan sosial dapat meliputi semua segi kehidupan masyarakat, yaitu perubahan dalam cara berpikir dan interaksi sesama warga menjadi makin rasional; perubahan dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi menjadi makin komersial; perubahan dalam tata cara kerja sehari-hari yang makin ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi kegiatan yang makin tajam; Perubahan dalam kelembagaan dan kepemimpinan masyarakat yang makin demokratis; perubahan dalam cara dan alat-alat kegiatan yang makin modern dan efisien, dan lain-lainnya.

Pandangan perubahan sosial menurut Spencer dan Comte banyak dipengaruhi teori evolusi organic dalam biologi, yaitu perkembangan masyarakat dilihat secara evolusi linear. Spencer (1892) memandang perkembangan manusia melalui beberapa tahapan yang mebawa kepada kompleksitas dan keanekaragaman, struktur dan fungsi beberapa bagian tertentu dalam kehidupan itu saling bergantung. Dan Comte (1877) perkembangan peikiran manusia melalui tahapan ideology-metafisik-positivisme, ketiga tahapan itu juga merupakan manifestasi tiga bentuk organisasi sosial. Sehingga teori Spencer dan Comte dianggap teori kemajuan.

Evolusi Masyarakat atau Taraf Diferensiasi, Herbert Spencer
Spencer (1820-1903) dalam bukunya Sociology[1], mengemukakan bahwa hukum perkembangan organisme merupakan hukum dari semua perkembangan, teori tersebut berdasarkan konsep evolusi biologic Lamarck dan Darwin[2]. Dinyatakan oleh teori evolusi, makhluk hidup berevolusi perlahan-lahan, yakni, dia menjadi dewasa dan memperlihatkan sifat-sifat lain, dan selanjutnya berubah menjadi makhluk hidup lainnya[3].

Menurut perkembangan evolusioner, mula-mula yang timbul adalah deferensiasi antara golongan yang memerintah dan golongan pengikut. Kepemimpinan timbul oleh perkembangan keluarga-keluarga yang bersifat menetap atau merupakan suku-suku bangsa nomadik. Sehingga kekuasaan yang tertinggi mengandung sifat yang diwariskan dalam keluarga tertentu.
Secara alamiah pada masyarakat Kayagua atau Indian Hutan dari Amerika Selatan, keluarga-kuluarga jauh bermukim satu sama lainnya. Ikatan antar keluarga adalah kepemimpinan kepala suku, seperti di Aborigin Australia dan Eskimo. Perkembangan ditandai oleh adanya pemisahan hal-hal yang religi dan sekular. Pada umumnya perkembangan ditandai dengan suatu pembagian kerja, yang menjadi ciri masyarakat maju.

Spencer menganggap masyarakat sebagai suatu organisme, yang karena itu tumbuh kembang. Evolusi struktur dalam masyarakat adalah dari satu yang berbentuk ssederhana kebentuk yang kompleks atau dari homogin ke hiterogin. Perubahan memperlihatkan diferensiasi sosial, yaitu evolusi fungsi dan saling ketergantungan antara bagian-bagian dalam masyarakat[4]. Sehingga proses perubahan sosial menyebabakan perubahan seterusnya pada organisasi sosial, seperti kelompok sukubangsa (tribe), kepemimpinan suku (chieftainship), seorang ketua dari kepala-kepala bagian dalam kumpulan sosial sekunder dan suku bangsa yang lebih berkuasa meneguhkan ciri-ciri militer dengan penaklukakn melalui peperangan atau menagadakan persahabatan dengan suku bangsa lain.

Sehingga pendapat Spencer dapat disimpulkan bahwa, (1) berbagai fakta menunjukkan evolusi sosial adalah bentuk dari suatu bagian keseluruhan evolusi masyarakat memperlihatkan suatu intregitas, (2) perubahan dari homoginitas kepada heteroginitas dari kelompok kecil (tribe) ke bangsa beradab adalah penuh dengan ketaksamaan structural dan fungsional.

Perkembangan Peradaban Tiga Tahapan, Auguste Comte

August Comte menyatakan bahwa perubahan sosial berlangsung secara evolusi melalui suatu tahapan-tahapan perubahan dalam alam pemikiran manusia, yang oleh Comte disebut dengan evolusi intelektual. Tahapan-tahapan pemikiran tersebut mencakup tiga tahap, dimulai dari tahap Teologis Primitif, kedua; tahap Metafisik transisional, dan ketiga; tahap positif rasional. Setiap perubahan tahap pemikiran manusia tersebut mempengaruhi unsur kehidupan masyarakat lainnya, dan secara keseluruhan juga mendorong perubahan sosial[5].
Menurut tahapan teologi, manusia menyusun mitos atau dongeng untuk meneganal realita atau kenyataan[6]. Dengan demikian mereka memakai ide-ide keagamaan atau theology guna memberikan penjelasan tentang seua gejala dan kejadian kehidupan itu maupun alam. Bentuk awal cara berfikir tersebut adalah fetisyisme dan animisme, alam ini dianggap berjiwa seperti halnya manusia, dunia dianggap sebagai kediaman para roh. Politesme, suatu bentuk pemikiran manusia lebih maju, mulai menggabungkan seua benda dan kejadian berdasarkan kesamaan yang didapat. Monoteisme, manusia percaya bahwa hanya ada satu Tuhan yang berdaulat dan berkuasa mutlak atas langit dan bumi.

Pada tahap Metafisika, semua gejala dan kejadian alam tidak lagi dianggap sebagai hal yang langsung disebabkan roh, dewa atau kuasa tinggi lainnya tetapi karena akal budi untuk mencari pemahaman dan penjelasan dengan membuat abstraksi dan konsep metafisis.misalnya hokum alam, kodrat manusia dan keharusan mutlak.

Dalam tahap Positivisma gejala alam dijelaskan oleh akal budi berdasarkan kaidah-kaidah yang dapat diamati, diuji dan dibuktikan secara empiric. Menurut Comte evolusi manusia ditentukan oleh ide-ide, walaupun tidak dikesampingkan faktor-faktor lain, seperti pertambahan pendiduk dapat endorong evolusi. Ia juga membuat korelasi antar tahapan yang mendasar dengan tahap perkembangan kehidupan material manusia, tipe satuan sosial, tipe orde atau tatanan sosial dan perasaan umum yang berwujud pada setiap tahapan.



DAFTAR PUSTAKA

Ali, Abdullah dan Eny Rahma.2004. Ilmu Alamiah Dasar.
Garna.Judistira K.1993.Teori-Teori Perubahan Sosial.Bandung: program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
Yahya, Harun. Mari menyelidiki Kekeliruan Teori Evolusi. Online in My Digital Library (E:\Koleksi Pustaka\Bacaan Religi)
http://pustaka.ut.ac.id/learning.php?m=learning2&id=440

[1] New York: Appleton & Co.,1892, Vol.1
[2] Ibid,hlm.11.
[3] Harun Yahya. Mari menyelidiki Kekeliruan Teori Evolusi. Perpustakaan Digital
[4] Ibid,hlm.9-13.
[5] http://pustaka.ut.ac.id/learning.php?m=learning2&id=440
[6] Menurut C.A. van Peursen dalam buku Ilmu Alamiah Dasar.hlm.6. Abdullah Ali dan Eni Rahma.

Kamis, 11 Desember 2008

MENTARI PALSU



Mentari Palsu....


Dan kaulah mentari palsu itu...

Bersembunyi dalam senyuman manis memukau

bersembunyi dibalik wajah menawan

bersembunyi dibelakang sosok kopiah dan gamis manis...

begitu serasi memang...

bersembunyi dibalik sosok jilbab anggunmu...

berlagak hebat memukau

membelalak mata

ah menyilaukan.....

kaulah mentari palsu itu

mengagungkan satu nila untuk kaburkan putih susu

kuhargai pengorbananmu membela waktu

mengukir indah kobaran kebenaran dalam kobaran api menyala

melawan syetan penggoda.......

namun aku heran.....

kaulah mentari palsu itu

tak mau menghormati jerih tangismu

menentang kedzoliman membela waktu

kaulah mentari palsu itu

menangungkan cinta semu

antara dosa, rasa takut, malu, egoisamu......

memilih abu cinta semu, mengambangkan situasi

kaulah mentari palsu itu.....

mengagungkan cinta semu...

menyapa keabu-abuan tuk melegalkan halal dan haram

maafkan aku.....

menulis ini untukmu.....

mentari palsuku....

yah mentaqri palsa bagiku...

yang mematahkan waktu yang kau bela dulu

memuja cinta semu berwana abu

maafkan aku mentari palsuku

kuharap kau menjadi menjadi mentari original yang tersenyum tanpa warna keabu-abuan.......

kumasih berharap, kau bersinar terang

menyapa pagi dengan senyuman tanpa kepalsuan....

menyapa sore dengan keramahan...

ya Allah....

cinta ini hanya milikmu....

kumohon jagalah selalu....

karena penjagaanmu adalah satu yang selalu ada...

tuk smua sahabat-sahabat aku yang mencintai Allah SWt dan Rasul-Nya diatas segala-galanya, tetap semangat Allah selalu bersama kita, tataplah kedepan, perjuangan kita masih panjang...

Yakinkan hati bahwa Allah sesalu menyertai langkah kita, melihat kita kapanpun, dimanapun, dalam situasi apapun Allah selalu ada...!!!

cinta itu masih ada bersama kita, lindungi dia, jaga dia jangan kotori...!!!

semangat...!!!

Allahu Akbar!!!


Selasa, 09 Desember 2008

Muhashabah


Kita mungkin sering mendengar kata muhasabah di berbagai kesempatan. Kata ini kian sering kita dengar di bulan Ramadhan. Banyak para da’i menggunakan kata ini dalam tausyiahnya. Nah, tahukah kita, apakah muhasabah itu sebenarnya?

Muhasabah berasal dari kata hasibah yang artinya menghisab…atau menghitung. Dalam penggunaan katanya, muhasabah diidentikkan dengan menilai diri sendiri atau mudahnya adalah MENGEVALUASI.

Dalam melakukan muhasabah, seorang muslim menilai dirinya, apakah dirinya lebih banyak berbuat baik (beribadah) ataukah malah lebih banyak berbuat jahat (bermaksiat) dalam kehidupan sehari-hari. Dia mesti objektif melakukan penilaian, menggunakan Al Qur’an dan Sunnah sebagai dasar/basis melakukan penilaian, bukan berdasar keinginan diri/sesuka hati.

Rasululloh SAW sendiri sebenarnya menyuruh kita untuk melakukan muhasabah tiap hari. Saat menjelang tidur, kita mengevaluasi diri kita, apakah kita hari ini sudah melakukan banyak kebajikan atau kejahatan. Seberapa banyak kebaikan yg kita lakukan, dan seberapa banyak kejahatan yg kita lakukan. Dari situ, kita perhatikan, apakah amal kebajikan kita lebih banyak dari kejahatan…sehingga kita bisa prediksi, apakah kita akan ditempatkan di surga atau neraka? *catatan: ini hanya hitung2an versi manusia. Wewenang boleh masuk surga atau neraka adalah hak preogatif ALLOH SWT*

Ingatlah saudaraku, bahwa Rasululloh SAW membagi manusia dalam 3 golongan:
1. Golongan beruntung, jika hari ini lebih baik dari hari kemarin. Kaitannya dg artikel ini, amal perbuatannya hari ini lebih banyak daripada hari kemarin (serta maksiatnya lebih sedikit dibandingkan dg hari kemarin).
2. Golongan merugi, jika hari ini sama dengan hari kemarin. Dengan demikian, amal perbuatannya hari ini sama dengan hari kemarin.
3. Golongan celaka, jika hari ini lebih buruk daripada hari kemarin. Ini berarti, amal perbuatannya hari ini lebih sedikit dibandingkan hari kemarin.

So, mari kita mulai biasakan bermuhasabah…

Sang Ahli Syurga

SANG AHLI SYURGA...!!!

SANG AHLI SYURGA...!

SANG AHLI SYURGA...!

Begitulah bahasan yang pernah disuguhkan saat ada giliran Taujih atw Tausyiah di tempat Liqa’an Qu,…..
sekedar sedikit berbagi, yah walauPUn antum ada yang sudah tw dan ada juga yang belomkan? Klu yang udah tw yaaaaaaaaaaaaa, ngk usah baca,,,,, gampangkan? tp klu mw baca lagi yaaaaaaaaaaa.. Alhamdulillah, matur nuhun….!!!

Hari yang sangat cerah saat Nabi S.A.W. bersama shahabat-shahabatnya, seusai sholat berjama’ah di sebuah masjid kesayangan………..!,
Sambil duduk-duduk nyantai, Rasulullah nyaletuk dengan bahasa yang ringan tetapi bisa bikin heboh shahabat beliau, bisa bikin iri shahabat-shahabatnya,,,,
Kata beliau ” Ntar akan datang seorang ahli syurga…..! Yaaaaaaaaaaah seengknya begitulah maksud beliau, maklum barumw blajar bahasa ‘arab.
Lalu, ngk lama kemudia masuk seorang keturunan adam kedalam masjid, dan bergegas sholat sunnah 2 rakaat, setelah sholat si Orang ini, pulang kembali……..,
shahabatpun menyaksikannya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
pulanglah Orang tadi……..

Naaaaaaaaaah, keesokan harinya saat shahabat kembali bercengkrama bareng Rasulullah di masjid yang sama, Beliau SAW pun kembali nyeletuk ” Akan datang seorang ahli Syurga…!!!”,
Dan ngk lama kemudian si Orang yang kemarin muncul lagi, dengan kerjaan sama seperti yang dia lakukan kemarin.
Daaaaaaan, ternyata di hari yang ke tiga, Rasulullah kembali nyeletuk dengan celetukan yang sama seperti 2 hari sebelumnya. dan, orang itu toooooooooongi yang datang, sama tooooooooooongiji da kerja, sholat dua rakaat setelah itu pulang….!!!

Sahabatpun heran gerangan apa yang membuat Rasulullah sampe’ menyanjung Orang tersebut?
Gerangan apa yang membuat si Orang itu begitu mulia disisi Allah? Begitu di Rindukan ALLAH?
Kenapa? Kog Bisa?

Akhirnyaaaaaaaaaaaaa, penyelidikan pun dimulai, penyamaran pun beraksi,,,,,
Shahabat nabi bertandang ke rumah si Orang ahli syurga itu yang selalu Nabi sebut-sebut, ketika sampai di rumah si orang itu, sahabatpun berkata ” Tuan, tolng kami kami tidak punya orang tua, kami tidak punya tempat tinggal pula, kami harap tuan bersedia menampung kami hingga beberapa hari saja? Kata mereka sahabat. Dengan senyum ramahnya si Tuan tadi berkata ” Silahkan wahai Saudaraku, tinggal lamapun tak apa, asal kau senang…..! begitu katanya, tapi yaaah kembali lagi pake bahasa saya,….

Malam pertama aksi di mulai dan tidak ada suatu hal yang sangat menonjol atau sangat langka, aktivitasnya sama denga keseharian kita. Dia Sholat wajib kita pun juga sholat wajib. Dia sholat Sunnah kami pun juga sholat Sunnah, Tahajjud? Dhuha? AaaaaaaaaaHk, sama koG, trus apa bedanya?
Dua hari berlalu tapi hasilnya tetap sama, hari ketiga juga samaaaaa, ngk ada yang istimewa……!!! Trus apanyaaaaaaaaaaaa dunk?

Karena sampai hari ketiga mereka tidak menemukan suatu hal yang istimewa yang dilakukannya maka, Shahabatpun mengambil putusan untuk pulang kerumah mereka masing-masing,namun sebelumnya Mereka harus berkata jujur seraya memohon maaf kepada si Orang tadi karena sudah berbohong,….!!!
Kata mereka kemudia kepada si Pemilik rumah ” Tuan, maafkan kami, kami harus mengakhiri cerita ini, jujur tuan, sebenarnya kami bukanlah tidak punya tempat tinggal ataupu tidak punya keluarga?Tapiiiiiiiiiiiiiii…………,
sejenak mereka diaam. Kami penasaran dengan Tuan yang selalu disebut-sebut nabi sebagai AHLI SYURGA. kami hanya pengen tw aktivitas tuan dalam keseharian hingga begitu mulianya tuan di sisi ALLAH.
Gerangan apakah yang membuat Tuan demkian mulianya?
tolong tuan beri tau kami?
kami butuh?

si Tuan pun berkata ” Sungguh, tiada amalan yang begitu sangat saya lalukan, semua biasa-biasa saja, sama seperti kalian bahkan mungkin kalian lebih hebat dariku……! tapi….., ada satu amalan yang rutin saya lakukan setiap menjelang tidur? Apa itu……?
Saya melalu Bermuhashabah, selalu mengingat-ngingat kesalahan yang telah saya lakukan seharian, lantas saya memohon anpun kepada Allah, kepada orang yang telah saya dzalimi….., juga memaafkan kesalah orang-orang yang telah berbuat dzalim kepada saya sebelum orang itu meminta maaf, memafkan orang walau orang itu enggan meminta maaf. itu sajaaaaaaaaaaa, ngk lebih……!!!

Deg sahabatpun sadar diri, dan kemudian berucap terima kasih atas sesuatu yang sangat bermanfaat itu. merekapun undur diri seraya berucap Salam.

Subhanallah…..!!!

YaaaaaaaaaaaaP, udah sampe itu aja,
Begitu mulainya orang seperti itu, orang yang selalu bermuhashabat diri sebelum tidur, mengingat-ungat kembali dosa-dosa yang yang telah kita lakukan, dosa yang sengaja taupu hanya terbesit dalam hati to’.
Dosa yang sadar ataupun tidak…..!!!
LANTAS BAGAIMANA DENGAN KITA?
BAGAIMANA DENGA N SAYA? ATAUPUN DENGAN ANDA ?
SUDAHKAH……………???

Gerangan apa yang membuatmu sombong, kepada ALLAH hingga kata maaf pun tak sempat terucap setiap harinya? gerangan apa yang membuatmu berkeras hati hingga tidak mau memaafkan kesalahan orang lain?
gerangan apa? wahai saudaraku……, wahai Saudariku……?
Begitu MULIANYA kah anda di hadapan ALLAH, hingga Rasulullah kau kalahkan? Sedang Rasulullah yang begitu mulia yang selalu dijamin ALLAH, mw memaafkan kesalahn orang. selalu bertobat kepada ALLAH, selalu memuji ALLAH…!!!
sedang anda Dijamin pun belum?

Ta'aruf Yuuk


Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh..!!



Alhamdulillah akhirnya bisa mulai nulis lagi....

yah walaupun cuman curhatan duank....

ataumindahin tulisan orang ke halam ini,

jadinya mohon di maklumi ya....., Soalnya Qu baru blajar nulis….. nulis dan nulisssssssssssssssssssssssss…..!!!

saran kritik yang sifatnya membangun senantiasa diharapkan, dan qu kan berlapang dada menerima semuanya….!!!

Dan akhirnya Jazakumullah Khairan Katsir, semoga ALLAH senantiasa membimbing dalam setiap Langkah.

Keep Istiqamah….!!!

I Love u Fillah