Minggu, 31 Oktober 2010

കുരികുളും PELATIHAN

KURIKULUM PELATIHAN

PENGERTIAN KURIKULUM
Webster Dictionary (1955), menyatakan bahwa kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh peserta pelatihan guna mencapai ijazah atau tingkat kemampuan tertentu. Sehingga kurikulum diartikan sebagai keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga penyelenggara pelatihan.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pelatihan menjelaskan bahwa kurikulum adalah suatu pedoman kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Kurikulum juga merupakan segala usaha penyelenggaraan atau pengelola pelatihan untuk mempengaruhi peserta pelatihan supaya belajar baik dip anti pelatihan maupun di luar panti pelatihan.
Sehingga kurikulum merupakan pedoma atau pegangan bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran bagi peserta pelatihannya.
Paradigma Penyusunan Kurikulum
Kurikulum mencakup dua dimensi, dimensi visi dan dimensi structural. Dimensi visi terkait dengan pandangan tentang peranan program pelatihan dalam mengantarkan peserta pelatihan ke kehidupan masa depan sesuai dengan tujuan pelatihan yang akan dicapai. Dimensi structural berkaitan dengan susunan kurikulum sebagai penjabaran dimensi visi. Perpaduan antara dua dimensi tersebut merupaka suatu paradigm yang dapat digunakan dalam penyusunn suatu kurikulum pelatihan.
DASAR-DASAR PENYUSUNAN KURIKULUM
Dasar penyusunan kurikulum yang seksama perlu memperhatikan dasar-dasar sebagai berikut;
1. Dasar filosofis Negara dan bangsa
2. Dasar filosofis pelatihan
3. Dasar sosiologis
4. Dasar psikologis
5. Dasar organisatoris
FUNGSI KURUKULUM PELATIHAN

Kurikulum pelatihan mempunyai berbagai fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Alexander Inglish dalam Wiryokusumo (1988) bahwa kurikulum mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi penyesuaian (adjusting function)
Fungsi penyesuaian berkaitan dengan perubahan yang terus terjadi pada lingkungan sosial, ilmu pengetahuan dan tehnologi.
2. Fungsi pemaduan (integrating function)
Fungsi pemaduan atau pengintegrasian berhubungan dengan pembinaan perilaku peserta pelatihan sehingga dapat berkembang secara utuh.
3. Fungsi pembeda (differentiating function)
Fungsi pembedaan berkaitan dengan pelayanan program pelatihan yang memperhatikan perbedaan kebutuhan, minat, kemampuan dan potensi lingkungan peserta pelatihan.
4. Fungsi penyiapan (preparating function)
Fungsi penyiapan adalah bahwa kurikulum harus menyiapakan sejumlah pengalaman belajar untuk diikuti dan dianalisis peserta pelatihan.

PENDEKATAN DALAM PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PELATIHAN
Penyusunan dan pengembangan kurikulum pelatihan dapat diklasifikasi kedalam 3 pendeketan yaitu:
1. Pendekatan kurikulum liberal
Pengembangan kurikulum pelatihan dengan yang menggunakan pendekatan liberal (curriculum liberal training) menitik beratkan pada manusia sebagai figure sentral yang memliki nilai-nilai dasar seperti keterbukaan, kebebasan, dan tujuan luhur yang menjadi bagian dari sifat-sifat asasi kemanusiaan.
2. Pendekatan bekal kehidupan
Penyusunan kurikulum pelatihan dengan menggunakan pendekatan bekal untuk kehidupan (curriculum for life) menekankan kurikulum pelatihan yang mengandung 4 komponan yaitu:
a) Tujuan yang akan dicapai
b) Pengalaman belajar dalam mencapai tujuan tersebut
c) Pengorganisasian pengalaman belajar
d) Penilaian hasil belajar
3. Pendekatan pembangunan pengembangnan masyarakat
Kurikulum yang disusun berdasarkan pendekatan pengembangan masyarakat (curriculum for social reconstruction) merupakan wujud keharusan bagi pelatihan untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang menyadari dan memerankan tanggung jawab socialnya.

PERANCANGAN KURIKULUM PELATIHAN
Perancangan kurikulum pelatihan dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai model. Model perancangan kurikulum menggunakan langkah-langkah:
1. Langkah pertama adalah Analisis kebutuhan pelatihan. Hasil analissi kebutuhan pelatihan dijadikan masukan untuk penyusunan keluaran (output) yang akan di hasilkan sesuai dengan tujuan pelatihan.
2. Langkah kedua Patokan untuk langkah ketiga yaitu penyusunan rencana pembelajaran, tujuan belajar, metode, teknik, dan waktu pembelajaran.
3. Langkah ketiga, ini menjadi dasar bagi langkah keempat yaitu penyusunan jadwal pelatihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JAZAKUMULLAH KHAIR
YAA.., ATAS KUNJUNGANNYA DAN KOMENTARNYA
I WISH YOU LUCK